Tatkala riuh desing peluru
bergemuruh
Berahambur misiu
koyak daging sang musuh
Itu kisah negara
belum merdeka
Kala muda
moyang kita
Namun sekarang
Bukan tenteng senjata
Untuk angkatan kita
Bukan pula menghunus pedang
Ini zaman
Sudahlah merdeka
kata Tuan...
Ini bangsa
kaum terpandang
Terpandang bukan karena harta
Bukan pula karena tahta
Bukan pula jabatan
Bukan juga kepunyaan
Terpandang karena pengetahuan
Dipandang karena pengalaman
kata Tuan...
demikian
Inilah kaum muda terdepan
Demi mencicip pengetahuan
Kau akan rindu kampung halaman
Demi menimba pengalaman
Kau tinggalkan kampung halaman
Terdengar dentuman
Disini pertempuranmu kawan
Terdengar pula tangisan
Disini perjuanganmu kawan
Di tempat ini pula terdapat
tetesan peluhmu
terdapat pula segala keluh kesahmu
Semua itu engkau umpat
Empat setengah tahun bukan waktu
yang sia-sia kawan
Disini arena peranmu
Arena perangmu kawan
Dengan buku-buku engaku bergelut
Dengan tarian engaku berperan
Dari arena ke arena engkau berpengalaman
Dari ilmu pengetahuan engkau dipecut
Segera tiba waktumu
untuk pulang kawan
Kembali ke kampung halaman
tangis haru berganti dengan bahagiamu
Walau titik juangmu belum usai
Meniti arena hidup yang tiada henti
Ini waktu menuju arena babak baru
peran hidup arena perangmu
Oleh : Mu Di Nat
Ilustrasi Gambar By Mu Di Nat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar